Pada tahun 2025, tercatat sekitar 12.517 anak di Surabaya yang putus sekolah, baik karena drop out (DO) maupun tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus dari jenjang sebelumnya. Angka ini menempatkan Surabaya di salah satu kota dengan jumlah anak putus sekolah tertinggi di Jawa Timur.

Penyebab Anak Putus Sekolah di Surabaya

Beberapa faktor utama yang menyebabkan anak putus sekolah antara lain:

  • Alasan Ekonomi: Banyak spaceman88 keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak, terutama di jenjang SMA/SMK.

  • Pernikahan Dini: Anak perempuan yang menikah muda sering harus berhenti sekolah.

  • Kurangnya Fasilitas Pendidikan: Beberapa daerah masih kekurangan sekolah, guru, dan sarana belajar yang memadai.

  • Jarak ke Sekolah: Sekolah yang jauh dari tempat tinggal membuat anak enggan atau tidak mampu pergi ke sekolah.

Dampak Sosial

Anak-anak yang putus sekolah berisiko:

  • Terlibat dalam pekerjaan informal, seperti menjadi pengamen, pedagang kaki lima, atau pekerja rumah tangga.

  • Kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan akademik dan sosial.

  • Menghadapi masa depan yang kurang stabil secara ekonomi dan sosial.

Upaya Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Kota Surabaya telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi angka putus sekolah:

  • Pendataan dan Pemantauan: Melalui kelurahan dan RT/RW untuk memastikan semua anak mengikuti pendidikan dari PAUD hingga SMP.

  • Program Kampung Pancasila: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

  • Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM): Menyediakan pendidikan non-formal bagi anak yang putus sekolah.

Peran masyarakat juga penting:

  • Mendirikan lembaga pendidikan non-formal, seperti taman bacaan dan pusat kegiatan belajar masyarakat.

  • Memberikan beasiswa pribadi untuk membantu anak dari keluarga kurang mampu melanjutkan pendidikan.

  • Menyediakan fasilitas belajar, termasuk ruang belajar dan akses internet di daerah yang sulit dijangkau.

Masalah anak putus sekolah di Surabaya memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, anak-anak dapat memperoleh akses pendidikan yang layak dan kesempatan untuk masa depan yang lebih baik.