Dangdut, sebagai genre musik asli Indonesia, telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak puluhan tahun lalu. Namun, dalam konteks pendidikan, musik ini seringkali situs neymar8 terabaikan karena dianggap kurang “berkelas” dibandingkan genre lain. Padahal, justru lewat dangdut, guru bisa membuka ruang belajar yang inklusif, menyenangkan, dan tetap berakar pada budaya lokal.
Mengapa Musik Dangdut Layak Masuk ke Dunia Pendidikan?
Banyak guru berupaya membuat pelajaran lebih menarik dengan pendekatan modern seperti musik pop, jazz, atau K-pop. Namun, dangdut justru menawarkan nilai budaya dan kedekatan emosional yang kuat bagi siswa Indonesia, terutama yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Musik ini tak hanya mudah diakses, tetapi juga sarat pesan moral dan sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Lagu-Lagu Jadul Ini Ternyata Bisa Jadi Media Belajar yang Asyik!
Mengajak murid untuk mengenal dan mencintai dangdut bisa menjadi strategi jitu dalam mengembangkan karakter serta kreativitas mereka. Bahkan dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pembelajaran seni musik, genre ini bisa menjadi jembatan antara generasi tua dan muda di sekolah.
-
Lirik dangdut mengandung banyak pesan moral yang bisa didiskusikan di kelas
-
Ritme dan beat-nya mudah diikuti, cocok untuk pengembangan bakat seni siswa
-
Mengajarkan dangdut bisa memperkuat identitas budaya sejak usia dini
-
Menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan musik lokal
-
Bisa menjadi materi ajar lintas mata pelajaran seperti seni budaya dan bahasa Indonesia
Ketika guru mulai membuka diri terhadap berbagai bentuk ekspresi budaya lokal, pelajaran di kelas pun bisa terasa lebih hidup dan bermakna. Musik dangdut bukan sekadar hiburan, tapi juga alat edukatif yang membentuk karakter, mempererat hubungan sosial, dan membangun rasa cinta tanah air dalam jiwa para pelajar.